Mataram NTB - Kepala Biro SDM Polda NTB Kombes Pol. Boro Windu SI.K., menyatakan apresiasi kepada Kaporesta Mataram yang telah melakukan inovasi sebagai upaya pembinaan terhadap Calon siswa yang lulus dari hasil perekrutan Bintara dan Tamtama gelombang pertama tahun 2024 dan akan berangkat pendidikan pada sekitar Februari 2024.
Hal tersebut disampaikan Karo SDM Polda NTB kepada awak media di Polresta Mataram usai mengikuti kegiatan Silaturahmi dengan para orang tua atau wali dari Calon Siswa (Casis) yang telah dinyatakan lulus pada Perekrutan Gelombang pertama 2024 di Gedung Wira Pratama Polresta Mataram, Selasa (26/9/2023).
Dijelaskannya, bahwa selama menunggu pemberangkatan Pendidikan, para Casis hasil perekrutan Polresta Mataram melakukan Binlat di lingkungan Polresta mataram dan Polsek Jajaran yang bertujuan untuk mempersiapkan diri sebelum masuk Pendidikan di SPN Belanting.
Binlat ini dilakukan selama 3 hari dalam seminggu yaitu Selasa, Kamis dan Sabtu. kegiatan tersebut harus diketahui oleh para orang tua atau wali dari para Casis sehingga dilaksanakan pertemuan dengan para orang tua / Wali pada hari ini.
Kegiatan Binlat ini diinisiasi langsung oleh Kapolresta Mataram untuk mempersiapkan agar para Casis benar-benar siap mengikuti Pendidikan dan Latihan Kepolisian sesungguhnya di Sekolah Pendidikan Polisi (SPN) Belanting pada Februari 2024 nanti. Untuk itu Kami dari Biro SDM Polda NTB menyampaikan Apresiasi kepada Kapolresta Mataram atas upaya yang dilakukan. ini sangat bagus dalam mempersiapkan kematangan para Casis, "Ungkapnya.
Ia juga menyebutkan, melalui Binlat yang dilakukan Polresta Mataram terhadap para Casis tersebut dapat mempertebal dan memperkuat wawasan Kebangsaan. Disamping itu untuk menghindari hal-hal yang beresiko fatal terhadap diri para Casis selama menunggu beberapulan sebelum Pendidikan dimulai.
Pada kesempatan itu pula Karo SDM Polda NTB menceritakan bahwa pada pertemuan silaturahmi dengan para orang tua tersebut, dirinya menanyakan satu persatu terkait biaya yang dikeluarkan selama anaknya mengikuti proses perekrutan Polisi. Hasilnya tidak ada yang mengeluarkan sejumlah Dana atau yang menggunakan jasa Calo terkecuali biaya-biaya yang dikeluarkan saat cek up, atau mempersiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan saat mendaftar.
Dari data yang diperoleh, peserta yang dinyatakan lolos tersebut berasal dari beraneka ragam latar belakang pendidikan dan ekonomi.
"Jadi ada peserta Casis yang orang tuanya Pengojek, Petani, Guru, dan bahkan ada yang orang tuanya tidak memiliki kerja tetap. Ini merupakan bukti bahwa Kemampuan atau prestasi yang dimiliki merupakan penentu kelulusan untuk menjadi Polisi dan Bukan karena Jumlah Uangnya, "Pungkas Karo SDM.(Adb)